Wanita ini memakai gaun pesta yang sangat anggun
dan seksi, dia memakai gaun warna ungu dengan belahan rok memanjang hingga
sampai ke pertengahan pahanya. Bila dia berjalan pasti kulit mulus pahanya
sekilas mengintip, membangkitkan gairah siapapun yang melihatnya. Wajahnya
biasa saja tapi karena kulitnya putih mulus membuat gairahku bangkit, aku
berkhayal seandainya aku bisa menyentuh kulit mulusnya itu aku pasti akan
melakukan apapun yg diminta.
Aku berusaha mencari tahu siapa gerangan wanita
itu. Rupanya dia adalah adik mamanya, usianya kutaksir sekitar 30 thn-an dan
dia telah mempunyai putra 2 orang. Suaminya tidak bisa hadir karena sedang
mengurus bisnisnya di luar kota. Aku sering meliriknya terutama saat dia
berjalan, putih pahanya menyilaukan mataku dan membangkitkan gairahku.
Rupanya diam-diam dia mengetahui kalau aku sering
mencuri-curi pandang terhadapnya. Suatu saat aku terpergok dirinya saat aku
sedang melirik ke belahan dadanya yg sedikit telihat dari luar gaunnya, sontan
aku sangat malu dan takut seandainya dia marah lalu mengadukan perbuatanku itu
pada keluarga sahabatku itu, duuh malunya aku seandainya dia lakukan itu.
Tetapi rupanya dia tidak marah, malah justru
tersenyum saat dia mengetahui aku sedang mencuri pandang ke arah bagian
tubuhnya. Bukan main senangnya hatiku saat mengetahui dia tidak marah karena
kenakalan mataku, mudah2an ini pertanda baik bagiku, batinku berkata. Aku
mencari cara agar aku bisa berdekatan lalu berkenalan dengannya, tapi karena
keadaan yg serba sibuk saat itu membuatku tidak mempunyai kesempatan untuk
mendekatinya.
Akhirnya kesempatan itu tiba saat aku diminta
tolong oleh mamanya sahabatku untuk mengambilkan pesanan kue di toko langganan
mamanya, dan yg membuat hatiku bersorak adalah kala mamanya menyuruh adiknya
untuk mengantarku ke toko kue itu. Dengan menggunakan mobilnya kami berangkat
hanya berdua, wah kesempatan emas nih, sorak batinku dalam hati.
Dalam mobil aku ingin memulai pembicaraan dan
berkenalan dengannya tapi entah mengapa bibirku terasa kelu, aku jadi serba
salah karena selama di mobil pahanya yg putih bersih tersingkap sebagian karena
bentuk belahan gaun dan posisi duduknya yg seakan2 sengaja membiarkan pahanya
terbuka.
Sesekali aku melirik ke arah pahanya dan tanpa
terasa adikku perlahan mulai bangkit, ini membuatku jadi salah tingkah. Dia
rupanya diam2 juga memperhatikan tingkah lakuku dan semakin menggoda diriku
dengan gerakan kakinya yg membuat belahan gaunnya semakin lebar terbuka, membuat
pahanya semakin kian terlihat olehku.
“Hayo, tadi liatin apa waktu di rumah?” ucapnya
memecahkan keheningan. Aku yg mendapat pertanyaan itu sontan memerah, aku
tersipu tapi pura2 tidak mengerti apa maksud pertanyaanya itu.
“Kamu nggak usah bohong deh ama mbak, mbak tau kok
tadi kamu ngelirik ke arah mbak terus, emang ada yg aneh ya..?” pancingnya
kepadaku.
“Emm, nggak kok mbak, eh gimana ya mbak, aduh aku
jadi nggak enak kalau mau terus terang ama mbak, takut mbak marah nanti”
jawabku kikuk karena aku takut dia marah bila
dia tau aku bernafsu oleh
tubuhnya yg indah itu.
Dengan tertawa kecil dia mendesakku untuk
mengatakannya, akhirnya dengan sedikit malu2 aku berterus terang bahwa aku suka
melihat pahanya yg putih mulus itu. Selesai berkata begitu aku menjadi tambah
gugup karena aku takut dia akan marah mendengar penjelasanku tadi. Tetapi dia
hanya tertawa lalu tanpa kuduga sama sekali dia lalu berkata,
“Emang kamu belum pernah megang paha cewek, kalau
kamu mau megang pahaku pegang aja tapinggak boleh ngelantur megangnya ya..”
katanya sambil tersenyum padaku.
“Bener nih mbak, mbak nggak marah..” jawabku
memastikan ucapannya.
Dia tidak menjawab tapi tangannya langsung bergerak
meraih tanganku lalu meletakkannyadi pahanya. Aku yg mendapat perlakuan seperti
itu sontan menjadi lebih berani, kubelai pahanya dan kurasakan kulit mulusnya
yg hangat menyentuh telapak tanganku. Kubelai2 pahanya dan sesekali kuremas
gemas, lalu perlahan tanganku menelusup ke balik gaunnya merayap naik ke arah
selangkangannya.
Saat ujung jariku menyentuh kain penutup bagian
paling sensitifnya, kudengar lenguhan tertahannya. Aku semakin bersemangat,
perlahan kutelusupkan jariku ke pinggiran kain berendanya lalu mulai mulai
memasuki celana dalamnya. Aku dapat merasakan bulu2 halus di sekitar vaginanya,
tonjolan yg ada di dalam celana dalamnya kurasakan semakin keras mengacung.
Aku menjadi semakin lupa diri, tapi saat jariku
mulai menyentuh bibir vaginanya yg telah membasah, dia menahan tanganku lalu
memberi isyarat keluar. Rupanya kami telah tiba di tujuan. Setelah merapikan
gaunnya yg sedikit berantakan karena kenakalan tanganku tadi, kami beranjak
keluar dari mobil lalu menuju ke toko kue langganan mama temanku dan mengambil
kue pesanannya.
Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah temanku aku
ingin mengulang kembali usahaku tadi yg sempat terhenti, tetapi dengan halus
dia menolakku dan mengatakan nanti saja lain hari dia akan mengajakku ke
rumahnya guna menuntaskan hasrat kami yg sempat tertunda hari ini.
Aku sangat senang mendengar ucapannya, lalu kucium
pipinya dengan penuh gairah. Dia hanya tertawa kecil mendapat perlakuanku itu.
Selama perjalanan kami hanya berbicara seadanya tapi tanganku sesekali mengelus
paha mulusnya dan tangannya sempat beberapa kali meremas kejantananku seakan
tak sabar ingin menikmatinya.
Namanya Santi, dia mengaku sering merasa kesepian
karena suaminya jarang berada di rumah, suaminya adalah seorang pebisnis sukses
yg mempunyai beberapa anak perusahaan sehingga dia lebih sering berada di luar
rumah mengurus bisnisnya ketimbang istrinya yg seksi ini. Lalu kita saling
bertukar nomer telepon dan dia berjanji akan menghubungiku nanti bila saatnya
tepat.
Setelah kejadian itu aku selalu teringat akan
dirinya dan berharap dia akan mengajakku main ke rumahnya lalu bercinta dengannya,
aku tidak berani menghubunginya karena aku takut bila ada suaminya di rumahnya
aku takut rencanaku bisa berantakan bila ketauan dengannya.
Akhirnya Sinta menghubungiku, saat itu aku baru
mandi pagi dan sedang bersiap akan keluar mencari pekerjaan karena saat itu aku
masih pengangguran. Dia mengundangku untuk ke rumahnya, dia bilang anak2nya
sedang sekolah dan pembantunya sedang pulang ke kampungnya kemarin menengok
anaknya yg sakit.
Saat ini dia sedang sendirian di rumah dan
mengajakku memanfaatkan waktu yg ada bersama. Bukan main senangnya hatiku,
dengan bergegas aku berpamitan pada orang tuaku, kukatakan aku akan pergi
melamar kerja seperti biasanya.
Singkat cerita sampailah aku di alamat rumah yg
diberikannya, dia tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Kulirik sesaat jam
tanganku, jam 9 kurang, berarti ada waktu beberapa jam sebelum putra2nya pulang
dari sekolah, pikirku. Kupencet bel rumahnya, lalu tak lama kemudian dari rumah
itu terdengar sebuah suara yg kukenal tapi sosoknya tidak keluar rumah, yg
menyuruhku untuk langsung masuk dan mengunci kembali pagar depan rumahnya.
Setelah mengunci pagar aku langsung bergegas masuk
ke rumahnya. Saat aku telah berdiri di
hadapannya barulah kusadari ternyata dia
hanya memakai gaun tidur yang sangat merangsang. Warnanya hitam dan ukurannya
sangat pendek hingga sebagian pahanya dapat terlihat jelas olehku, dan yg
paling membuatku bernafsu adalah ternyata dia tidak mengenakan apa2 lagi di
balik gaunnya itu. Itulah sebabnya dia tadi tidak membukakan pagar rumahnya dan
hanya berteriak menyuruhku masuk, rupanya dia telah merencanakan semua ini,
batinku berkata.
Lalu tanpa dikomando kami bergerak saling rangkul
dan bibirnya adalah sasaran pertamaku. Kami berciuman dengan sangat panas,
lidah kami saling berbelit di dalam rongga mulut kami. Tangannya erat merangkul
pinggangku, tangan kananku mengelus punggungnya dan tangan kiriku meremas
bokongnya gemas. Sekitar lima menit-an kami bercumbu dengan posisi itu sampai
dia melepaskan pagutannya pada bibirku lalu menyeretku menuju kamarnya yg
terletak di tengah.
Setelah menutup dan mengunci pintu kamar dengan
nafas memburu dia lalu mulai mempreteli bajuku satu persatu sampai tak tersisa,
akupun tak mau kalah kulepaskan gaun tidurnya sampai kami sama2 polos tanpa
sehelai benangpun menempel di tubuh kami.
“Wow gede banget kontolmu Lingga, mbak pengen
banget ngerasain kontolmu ini..”
katanya sambil meraih kontolku dan dengan
cepat dikulumnya. Aku hanya mendesah lirih saat bibir dan lidahnya bermain di
kejantananku, kadang aku meringis nikmat saat lidahnya dengan lincah
menggelitik ujung kontolku, membuat kejantananku semakin keras menegang.
Kepalanya bergerak liar maju mundur kadang berputar
di kejantananku, menimbulkan sensasi nikmat yg sukar kuungkapkan dengan kata2.
Sekitar 15 menit dia mengulum kontolku, lalu dia berdiri dan mengulum bibirku,
kemudian dia beranjak ke ranjang, duduk di tepian ranjang sambil membuka
kakinya lebar2. Aku mengerti keinginannya lalu aku berjongkok di depannya,
kupandangi sejenak vaginanya sambil jariku meraba klitorisnya yg kulihat telah
berdiri mengacung.
“Ayo sayang, jangan diliatin aja dong..cepet
jilatin punya mbak, aku udah nggak tahan nih..” rintihnya memohon padaku untuk
memulai aksiku sambil tangannya meraih kepalaku lalu didekatkan ke arah
vaginanya.
Dengan gerakan cepat dan tiba2 aku langsung
menerkam klitorisnya dengan kedua bibirku lalu menguncinya erat. Lenguhannya
keras terdengar saat aku lakukan itu.
“Aah sayang..kamu nakal ya, kamu ja..eugh”
ucapannya terputus saat lidahku dengan gerakan cepat menyapu klitorisnya,
kadang kutekan kepalaku ke arah vaginanya dan kutempelkan lidahku pada
vaginanya rapat, lalu dengan gerakan cepat kugerakkan kepalaku berputar dengan
posisi lidahku masih erat menempel di klitorisnya.
Lenguhan dan erangannya semakin keras tersengar
memenuhi seluruh ruang, nafasku dan nafasnya sudah sama2 memburu. Vaginanya
semakin basah, cairan dari dalam vaginanya bercampur dengan air ludahku membuat
vaginanya berkilat tertimpa cahaya lampu.
“Udah sayang..masukkan kontolmu, aku udah nggak
tahan, aku mau..ughh..” rintihnya sambil tangannya menarik tubuhku naik,
berharap aku segera memasuki tubuhnya.
Tapi aku sengaja bertahan, aku ingin dia merasakan
orgasme pertamanya dari permainan lidah dan bibirku. Kugencarkan seranganku
pada vaginanya sampai kurasakan tiba2 tubuhnya menegang kaku, kedua pahanya
erat menjepit kepalaku dan tangannya kuat meremas sprei.
Diiringi jerit nikmat
tubuhnya lalu menyentak liar tak terkendali, pinggulnya terangkat sejenak lalu
tubuhnya lunglai, kedua kakinya lemah terbujur ke lantai. Matanya rapat
terpejam dan bibirnya setengah terbuka menggumamkan erangan lirih. Aah rupanya
dia telah mendapat orgasme pertamanya, pikirku senang.
Aku bergerak berdiri lalu kuangkat seluruh tubuhnya
yg telah lunglai ke atas pembaringan, kemudian aku berbaring disisinya.
Kupandangi wajahnya yg penuh keringat, kuseka keringat yg menetes di wajahnya
lalu kukecup dahinya lembut. Mendapat perlakuanku itu matanya terbuka lalu
bibirnya tersenyum, sambil mencubitku gemas dia memelukku erat.
“Kamu nakal ya, kamu bikin mbak keluar bukan pake
kontolmu gede itu tapi malah pake bibirmu yg memble itu..” cibirnya seraya
mencubit gemas pipiku.
“Tapi rasanya sama enak kan mbak” sahutku sambil
meremas lembut dadanya.
Dia mencubit pipiku lagi lalu berkata, “Ternyata
kamu pinter juga ya, hayoo ketauan kamu sering begituan ama cewek yaa..”
selidiknya sambil memasang muka masam.
“Aah nggak kok mbak, aku cuma sering nonton film
BF, jadi aku tau gimana cara muasin cewek” balasku menangkis tudingannya.
“Udah nggak apa2 kok, mbak malah senang kamu udah
pinter, kan mbak nggak perlu ngajarin kamu lagi kan, naah sekarang mbak mau
ngerasain kontolmu itu sayang..” sahutnya sambil tangannya meremas kontolku yg
masih tegang dengan gemas.
Mendengar ucapannya itu aku langsung mencium
dadanya, kuciumi kedua payudaranya dengan lembut tapi puting susunya sengaja
aku tidak lumat, hanya aku sentuh dan gesek dengan bibirku sambil sesekali
kugesekkan ujung hidungku pada puting susunya yg mulai mengeras.
Dia hanya merintih geli saat kulakukan itu, lalu
dengan gerakan cepat dan tiba2 aku menerkam puting susunya yg sebelah kiri
dengan bibirku. Kugigit lembut putingnya dengan bibirku lalu kubuat gerakan
memelintir puting susunya, tubuhnya tersentak sedikit saat kulakukan itu.
Tangannya meremas rambutku lembut, mulutnya menggumamkan kata2 tidak jelas
pertanda birahinya mulai beranjak naik lagi.
Tanganku bergerak meremas dadanya yg sebelah kanan,
lalu kupelintir puting susunya dengan dua jariku, perlahan kurasakan kedua
puting susunya makin mengeras. Tangannya makin kuat meremas kontolku dan
kurasakan sedikit sakit saat jarinya meremas kontolku dengan agak kuat, kugeser
pantatku sedikit agar remasannya pada kontolku bisa sedikit berkurang.
Puas bermain di dadanya, kugeser tanganku perlahan
menuruni tubuhnya, kuraba perutnya yg masih rata tanpa lemak walau sudah pernah
melahirkan lalu semakin turun ke bawah ke arah vaginanya. Kakinya semakin dilebarkan
saat jemariku sampai di daerah paling sensitif di tubuhnya.
Jari telunjukku kuletakkan tepat di atas
klitorisnya dan jari tengahku menyentuh permukaan bibir vaginanya yg telah
mulai membasah lagi. Kugerakkan kedua jariku berirama dan kuhisap kuat2 puting
susunya, perlakuanku itu membuatnya makin tidak mampu menahan diri. Tiba2 dia
mendorong tubuhku lalu dengan cepat dia menaiki tubuhku.
“Kamu nakal..awas ya sekarang giliran kamu kubikin
lemes..” ucapnya sambil memegang kontolku lalu diarahkannya ke arah vaginanya
yg telah merekah basah.
Setelah dirasa pas lalu dia menekan pinggulnya
perlahan, erangan nikmat keluar dari mulut kami bersamaan saat kulit kelamin
kami mulai bersentuhan, nikmat sekali. Karena vaginanya telah sangat basah maka
dengan mudah seluruh kontolku dapat masuk ke dalam vaginanya, lalu pinggulnya
mulai bergerak naik turun dengan cepat.
Kuimbangi gerakan naik turunnya dengan arah
berlawanan, jadi penetrasi yg terjadi semakin dalam dirasakannya. Kontolku
terasa dijepit oleh vaginanya, aku tidak menyangka walaupun dia pernah
melahirkan sampai 2 kali ternyata vaginanya masih sangat nikmat, mampu menjepit
dan memberikan gesekan nikmat pada kontolku.
Suara berkecipak akibat kelamin kami yg beradu
ditambah suara rintihan dan erangan nikmat dari mulut kami membuat suasana
kamar menjadi semakin erotis. Kuremas kedua payudaranya yg bergelantungan di
atas tubuhku, kupilin puting susunya kadang kutarik lembut hingga membuatnya
makin tak mampu menahan diri.
Beberapa menit kami melakukan ini, aku berusaha
bertahan untuk tidak keluar terlebih dulu, karena aku ingin memberinya kepuasan
ganda hari itu. Akhirnya puncak kenikmatan itu mulai dirasakannya, rintihan
nikmatnya makin kuat terdengar.
“Uugh sayang, aku mau keluar lagi..eempf..”
rintihnya, tangannya kuat mencengkeram dadaku dan kurasakan kukunya mencakar
kulit dadaku.
Dibarengi teriakan nikmatnya lalu tubuhnya menegang
kaku sesaat, kedua matanya rapat terpejam dan mulutnya terbuka menggumamkan
jerit kenikmatan. Mendengar rintihan nikmatnya membuatku tak mampu lagi menahan
diri, aku juga mulai merasakan adanya aliran yg semakin kuat membuncah di
kontolku seakan ingin meledak.
“Aah mbak..Santii..aku juga..aahh..” ucapku
tersendat saat air maniku tak mampu lagi kubendung menyemprot kuat di dalam
vaginanya. Mendapat semprotan air maniku yg kuat di dalam vaginanya membuat
dirinya orgasme untuk ketigakalinya.
Saat orgasmenya yg ketiga dia melumat bibirku
dengan buas, teriakan nikmatnya tertahan di dalam mulutku bercampur dengan
erangan nikmatku. Kami saling berpelukan erat menikmati sisa orgasme yg kami
rasakan, kontolku masih tertancap kuat di dalam vaginanya. Bibirku dan bibirnya
saling melumat, dengan mata terpejam kami menikmati sensasi nikmat ini.
Setelah rasa nikmat itu mulai mereda, tubuhnya
bergulir lunglai ke sisiku. Kami memandangi langit-langit
Baca juga :
Very good idea you've shared here, from here I can be a very valuable
ReplyDeletenew experience. all things that are here will I make the source of
reference, thank you friends...
obat vimax canada
obat hammer thor's
obat pembesar klg
obat pembesar penis
vimax canada
pembesar penis
obat pembesar
agen vimax
apotik vimax
obat penis bikin besar
pembesar klg
distributor vimax
Cara mempembesar dan perpanjang alat vital pria