Nama gw Denny, gw kerja sebagai roomboy di sebuah
hotel berbintang empat. Kerjaan yang enak sebenernya, bisa liat-liat kamar
orang sembarangan, dan cerita ini adalah saat gw dapet jackpot di sebuah kamar
.
Pagi itu seperti biasa setelah menyiapkan trolley
gw mulai menyatroni kamar satu persatu. sekitar jam 9 setelah kelar 2 kamar, gw
parkir trolley di depan kamar ketiga, setelah 3 kali mencet bel gak ada yang
keluar gw masuk. Dari dalam kamar mandi terdengar suara shower, begitu nyampe
ke kasur gw lihat seorang wanita dbalik selimut lagi asyik maenan hp.
“mau dibersihkan kamarnya mbak?” tanya gw berusaha
sopan,
“oh boleh mas, umm saya harus keluar dari ranjang
nih?”
“iya mbak, sepreinya kan harus diganti” yup gw saat
itu lagi megang seprei di tangan gw
Memberi isyarat tunggu, kemudian wanita itu
mengambil baju yg diletakan di meja kecil di sisi ranjang. Kemudian ia beranjak
bangkit setelah memakai baju itu, baju yg sangat kebesaran, wanita berdarah
chinese dengan rambut coklat sebahu, umur mungkin sekitar 20-24an, tinggi
kekira 160cm, mungil memang, namun memiliki dada yang (sangat) besar, bahkan
dari balik baju yang sangat kebesaran itu dadanya masih terlihat menonjol,
dengan puting yang perlahan menceplak dibalik baju.
Wanita itu kemudian berdiri di sudut ruangan,
memperhatikan handycam yg berdiri dengan tripod di sudut ruangan, sementara gw
mengganti seprei sambil sesekali mencuri lihat kearah wanita itu. junior gw
mulai tegang ga karuan ngeliat wanita hanya berbalut baju putih tipis.
Ga lama sesosok pria paruh baya berbadan agak gemuk
keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk. Ia langsung berjalan
menghampiri wanita itu.
“tuh kaan om, jelek hasilnyaaaa” wanita itu
memperlihatkan hasil rekaman kepada pria itu.
“mau gimana lagi, kan tripod, kalo dipegang lebih
jelek lagi”
Kemudian mereka berdua berbisik, entah apa yang
mereka bicarakan ga kedengeran. Hanya akhir perbincangan yg gw denger
“tapi aku malu om…” “gapapa, anggep aja salah satu
temen om”
Kemudian pria itu menghampiri gw yang baru saja
kear mengganti seprai mereka (maklum 3 lapis, agak lama).
“mas, bisa bantu saya ga?” tanya pria itu
“bantu apa ya pak?”
“saya mau minta tolong, rekamin saya ama si eneng
dong, buat kenang-kenangan, nanti malam saya harus terbang pulang”
“rekamin….apa ya pak?” gw kembali bertanya untuk
memastikan
“rekamin kami main lah mas, di tripod jauh banget,
kalo saya pegang ga fokus, butuh orang yang rekamin”
“kenapa ga make jasa juru rekam aja pak?”
“saya mau bikin koleksi pribadi, bukan film bokep
buat ditonton orang, ga perlu ampe
profesional gtu kan, saya minta kamu karena
kamu ga mungkin berani macem2, bisa masuk penjara kamu kalo berani macem2”
“kenapa harus saya pak…”
“gini deh mas, saya bayar, mau apa gak?”
Widih, ngeliat gadis telanjang, dibayar pula, siapa
yang nolak rejeki gini!
Gw kemudian meminta izin untuk merapikan trolley.
Gw sembunyikan trolley di ruang pantry, kemudian memasang tanda “privacy” di
pintu, dan menguncinya. Kami kemudian melakukan briefing sebentar. Dari situ gw
tau wanita itu bernama cindy, umur 21, dan pria itu mengaku bernama Sam (di
daftar tamu namanya Samsuri)
Dai briefing singkat itu diputuskan gw boleh
mengambil video sedekat mungkin, tangan gw juga boleh ngasih isyarat biar gambar
yg diambil bagus, tapi gaboleh megang daerah terlarang Cindy, agak kentang juga
sih sebenarnya, tapi gapapalah lumayan. Video ini tanpa cut sama sekali jadi gw
gaboleh ampe bad angle, damn juga sih.
Setelah semua setuju, gw ngambil handycam yang
masih berdiri tegak di tripod, sedangkan cindy berdiri menghadap jendela,
membelakangi gw. Sam kemudian memeluk Cindy dari belakang dan perlahan menaikan
kaos yang dipakai Cindy. Gw lihat Cindy masih nampak malu, namun sam sepertinya
tanpa ragu membuka kaos yg dipakai Cindy. Tangan Cindy langsung menutupi dada
dan vaginanya, Sam langsung membisikan sesuatu di telinga Cindy. Nampak sekali
Cindy masih malu untuk telanjang di depan orang yang baru dikenalnya.
Dan gw hanya memperhatikan mereka dari ¾ belakang.
Setelah beberapa saat membisikan sesuatu, tangan cindy nampak mulai turun,
berganti kedua tangan Sam yang memegang penuh kedua dada Cindy. Secara perlahan
mereka berbalik arah. Kini mereka berdiri tepat berhadapan dengan gw. Kedua
tangan Sam menutupi dada Cindy, namun telapak tangan Sam tidak cukup besar
untuk menutupi dada Cindy yang memang besar, sedangkan kedua tangan Cindy
menutupi vaginanya, ia hanya tertunduk malu.
“udah gapapa hunny, anggep aja ga ada orang, kita
berdua doang”, bujuk Sam lembut
“gapapa gimana, aku malu sayang…. “ cindy menjawab
dengan wajah yg masih tertunduk
Cindy yg berdiri di hadapan gw nampak berbeda
dengan cindy yang gw liat ketika pertama masuk kamar ini.
“gini, gimana kalo kita mulai dari pakaian lengkap?
Biar mbak Cindy agak lebih biasa, juga
biar hasilnya ga rekaman ml doang, kan
menggairahkan banget tuh proses bugilnya” gw berusaha memberi masukan, dan
mereka nampaknya setuju.
Cindy kemudian menarik handuk yang masih melingkar
di pinggang Sam, ia menggunakan handuk tersebut untuk menutupi tubuh bagian
depannya dan melangkah cepat menuju lemari, sedangkan Sam masih berdiri dengan
penis yang sudah mulai menegang (sialnya gw liat)
Adegan dimulai, sam bersandar ke kepala ranjang
dengan posisi duduk. Gw mengambil gambar kearah lemari, dan Cindy mulai
berjalan masuk ke dalam frame. Ia mengenakan piyama satin berwarna merah padam.
Raut wajahnya masih agak malu. Sam memberi isyarat pada cindy untuk duduk di samping
kirinya. Kemudian Sam mulai melumat bibir Cindy, awalnya Cindy masih kaku
ketika berciuman disorot kamera, namun seiring libidonya bangkit ia membalas
ciuman Sam.
Mereka berdua semakin ganas saling melumat, gw
menyorotnya cukup dekat. Sam kemudian melingkarkan tangannya di sekitar perut
cindy, memposisikan Cindy tidur telentang sambil terus berciuman dengan
ganasnya. Tangan kanan Sam kemudian meremas dada kiri Cindy. Nafas cindy
semakin memburu, dan junior gw mulai menegang merekam adegan ini.
Gw kemudian menginstruksi posisi mereka, Sam
sepertinya paham dengan kode yg gw kasih. Ia kemudian duduk bersandar dengan
posisi kaki diregangkan, ia memeluk Cindy dari belakang. Sam lalu menjilati
leher cindy, sesekali mencupangnya hingga menimbulkan bekas kemerahan. Kedua
tangan Sam sibuk meremas kedua dada Cindy. Suara lenguhan mulai terdengar,
tangan Cindy berada di paha Sam, namun Cindy terus menutup matanya, mungkin ia
sedang memotivasi diri dengan ga liat gw.
Ya memang gw duduk bersila tepat di hadapan mereka.
tangan kiri Sam beranjak turun, sepertinya Cindy paham, ia langsung meregangkan
kakinya untuk mempermudah Sam. Tangan kiri sam masuk ke dalam celana Cindy,
sesaat tubuh Cindy terhentak seperti mendapat rangsangan hebat, yup jemari Sam
kini bermain di bibir vagina cindy. Sementara tangan kanan Sam mulai melepas
kancing piyama Cindy satu persatu. tanpa menunggu perintah, Cindy membantu
melepaskan atasan piyamanya ketika semua kancing terbuka, kini ia mengenakan
bra berwarna krem, bra itu tak cukup menahan kedua dadanya yang seperti siap
melompat keluar.
Kedua tangan Sam kembali meremas dada Cindy,
seperti terganggu dengan bra yang dipakai, sam melepaskan pengait dan dalam
sekejap bra itu dilempar Sam ke sembarang arah. Kini nampak dada Cindy bergerak
liar. Sam meremasnya dengan ganas, ia kemudian memainkan puting cindy yang
sudah menegang berwarna pink kecoklatan. Juniorku sepertinya sudah berdiri
tegak ketika melihat dada Cindy yang begitu besar dan kenyal. Sam kemudian
memberi instruksi agar Cindy menghisap penisnya.
Cindy kemudian membalikan badannya, tangannya
perlahan mengocok penis Sam. Lalu Cindy mulai memasukan penis itu kedalam
mulutnya, perlahan ia mengulum penis itu sambil tangan kanannya mengocok
pangkal penisnya. Kuluman Cindy semakin cepat ketika tangan Sam kembali meremas
remas dada Cindy. Kini Cindy sudah berani melihat kamera. Ia bahkan seperti
tersenyum ketika melepas kulumannya dan mengocok penis Sam dengan
cepat lalu
kembali mengulumnya.
Beberapa menit berlalu dan Sam menarik kepala cindy
untuk berhenti mengulum penisnya, haha sepertinya dia mau keluar. Kemudian
mereka berganti posisi, Cindy tidur telentang. Sam kembali melumat bibir cindy,
lalu turun menjilati leher hingga dadanya. Sam menjilati dada Cindy dengan
ganas, ia bahkan beberapa kali menggigit kecil puting cindy.
Lalu jilatan Sam kembali turun, sebentar ia
menjilati pusar Cindy, kemudian sampai di batas celana. Kedua tangannya
kemudian menggenggam dua sisi pinggang Cindy dan dengan ganas menurunkan celana
beserta CD cindy. Dan nampaklah vagina Cindy yang berwarna pink merekah hampir
tak ditumbuhi bulu. Sepertinya cindy sangat rajin mencukur vaginanya.
Mereka kini bertelanjang bulat, dan junior gw sudah
berdiri sangat tegak melihat tubuh Cindy yang begitu luar biasa. Sam nampak
kesulitan menjilati vagina cindy, ya memang posisinya membuat vagina itu agak
tertutup. Kemudian Sam mengangkat dan merentangkan kedua kaki Cindy, membuat
vagina Cindy mudah untuk dijilati. Dan tak butuh waktu lama untuk kepala Sam
tenggelam diantara pangkal paha Cindy. Sesaat tubuh cindy membusur dan lenguhan
terdengar cukup nyaring.
Gw bingung gimana nyorot vagina cindy karena semua
yg terlihat Cuma kepala Sam dengan rambut yang mulai menipis. Akhirnya gw sorot
Cindy yang terus melenguh. Kedua tangannya meremas memainkan dadanya sendiri.
Cindy terus mendesah, matanya merem melek keenakan. Sekian detik cindy ga sadar
gw nyorot dadanya begitu dekat, udah di ubun ubun gw pengen meremas dada Cindy
yang nampak besar dan kenyal itu. tapi apa daya karir taruhannya.
Gw nyorot naik, biar dapet ekspresi dan lenguhan
Cindy. Ia nampaknya sadar gw nyorot begitu deket ke wajahnya, gw berlutut di
kasur tepat di samping Cindy. Ia melihat kearah handycam dan memasang muka
menggoda. Ia menggigit kecil bibir bawahnya. Entah Cindy sebenernya menggoda gw
atau ekspresi ke handycam, yg jelas ia sudah sama sekali ga menunjukan ekspresi
malu.
Libidonya sudah sangat tinggi sepertinya. Beberapa
saat ia kembali membusur dan meracau keras. “aaahhhhh” nampaknya ia mengalami
orgasme pertamanya. Dan tak diduga tangan kanannya tetiba mencengkram junior
gw. Mukanya sedikit kaget bercampur sange. Yup ukuran penis gw jauh lebih besar
dari Sam. Jemari Cindy perlahan mengocok penis gw yang masih terbungkus celana.
Cindy memberi kode untuk gw merubah posisi merekam,
gw yg tadinya di sebelah kanan Cindy kini berlutut di sebelah kirinya. Ia
kemudian menyilangkan kakinya, mengunci kepala Sam diantara pangkal pahanya,
dan Sam semakin ganas menjilati vagina Cindy. Tangan kanan Cindy menjambak
mesra rambut Sam, lalu ia membenamkan kepala Sam di pangkal pahanya.
Tangan kiri Cindy perlahan menarik tangan kiri gw
yang memang ga memegang handycam. Ia menariknya kearah dadanya, dan tanpa ragu
gw meremas dada Cindy. Begitu besar kenyal dan lembut, gw meremasnya semakin
keras sambil sesekali memilin putingnya. Cindy meracau tak karuan. Gw berusaha
keras memikirkan bagaimana cara menjilati dada Cindy. namun terlambat, Sam
menengadahkan kepalanya dan dengan cepat gw menarik tangan gw dari dada Cindy.
Sam sepertinya ingin langsung menusukan penisnya kedalam vagina Cindy.
Gw berusaha menahan agar Sam tak buru buru ml. Gw
kemudian nyorot tubuh Cindy, dari dada turun hingga atas vaginanya. Sam tau
maksud gw, jemarinya memainkan bibir vagina Cindy, gw menyorotnya dengan jarak
yang sangat dekat. Dua jari Sam mencoba membuka bibir vagina Cindy. Terlihat
sangat jelas vagina pink merekah itu sudah sangat basah, entah liur Sam atau
memang dari cairan vagina Cindy.
“sayaang kiss me” cindy tetiba merajuk. Sam hanya
tersenyum sesaat, ia yang telah duduk di samping Cindy kemudian kembali melumat
bibir mungil Cindy. Tangan Sam kembali memainkan dada Cindy, sedangkan Cindy
memeluk Sam sangat erat, salah satu tangannya mendorong kepala Sam aga tak
menghentikan ciuman mereka. kaki Cindy yang sempat merapat tetiba direntangkan
sangat lebar, well gw tau nih maksudnya.
Kemudian gw mengarahkan kamera sangat dekat dengan
dada Cindy yang sedang diremas remas oleh Sam, sementara tangan kiri gw
perlahan menyentuh bibir vagina Cindy. Ga ada respon apapun seperti menutup
kakinya, berarti memang boleh, dan tanpa buang waktu gw memasukan jari tengah
gw ke liang vagina Cindy. Terasa sempit dan sangat basah. Tetiba Cindy
merapatkan kakinya, bersamaan dengan kepala Sam yang bangkit.
Sam sepertinya sudah tak sabar, dengan segera ia
memposisikan tubuh Cindy dan mengarahkan penisnya ke bibir vagina Cindy,
setelah beberapa gesekan penis itu masuk ke dalam liang vagina cindy. Perlahan
Sam memompa vagina Cindy, ia kemudian mempercepat temponya. “mmppff, ahhhh…..”
Cindy meracau keras sambil kedua tangannya meremas dadanya.
Beberapa menit berlalu, Sam seperti kehabisan
tenaga. Ia membalikan posisi, kini mereka berada di posisi WOT. Tubuh Cindy
bergerak naik turun, dadanya bergoyang bebas. Cindy kemudian mempercepat tempo
permainannya, kedua tangan Sam meremas dada Cindy, membuat libido Cindy semakin
meninggi
“ahhh oomm….mau keluaar”
“mppff ahhh…om juga sayaang…”
Dan tubuh mereka meregang bersamaan, beberapa detik
kemudian Cindy yang sudah lemas menjatuhkan diri ke ranjang. Ga mau kehilangan
momen gw langsung menyorot vagina Cindy, tangan kiri gw meregangkan paksa kaki
Cindy. Terlihat jelas cairan putih meleleh keluar dari lubang vagina Cindy. Nafas
Sam nampak sudah terengah engah, begitu pula Cindy, tapi entah kenapa lebih
terdengar seperti nafas yang masih memburu. Ya memang permainan mereka
terbilang cukup singkat, jauh lebih lama foreplaynya. Dan CUT..!! pengambilan
video selesai. Gw melipat layar handycam dan mematikannya.
Sam berusaha bangkit untuk melihat hasil rekaman,
sedangkan Cindy membersihkan sisa cairan kental yang masih keluar dari
vaginanya dengan tisue. mata gw masih gabisa berpaling dari tubuh Cindy yg
telanjang bebas di atas ranjang. Sam nampak puas dengan hasil rekaman gw.
Setelah ia selesai menonton rekaman tersebut, ia kembali memberikan handycam ke
gw. Sam beranjak menuju kamar mandi, katanya sih mau mandi, siapa peduli. Gw
duduk di tepi ranjang, ngeliat hasil rekaman gw barusan, well menggoda banget
ampe buat junior gw kembali naik. Cindy juga beranjak duduk di samping kiri gw,
kami nonton rekaman itu bersama.
Tetiba tangan Cindy menggenggam junior gw yg udah
berdiri keras dibalik celana. “pengen ya?” goda cindy. “banget lah, siapa yg ga
mau ama cewek secantik kamu” gw hanya menjawab seadanya, takut juga karir
taruhannya. “yuk.. aku masih pengen nii…. om Sam cepet bangeet keluarnya, bete
kan” Cindy kembali menggoda. Tangannya masih memainkan junior gw dari luar
celana. Memang permainan mereka tadi jauh lebih sebentar dibanding foreplaynya.
Maklum umur, hahaha. “takut mbak, bisa dipecat kalo ketauan” gw menjawab
berusaha menguatkan diri dan nyari motivasi.
Kemudian tangan Cindy melepaskan kait celana dan
menurunkan restleting gw. “gapapa, om Sam kalo mandi itu lama banget…. kalo
mp3nya dah kedengeran berati udah mulai mandi, kalo lagunya mati berati selesai
mandinya” Cindy berusaha meyakinkan gw. Well kepalang tanggung, nafsu udah di
ubun ubun gini.
“wah gede banget penis kamu den, jauh ama om Sam…”
Cindy memuji sambil tangannya mengocok penis gw. Gw meliat handycam yang masih
gw pegang dan menaruhnya di meja kecil samping ranjang. Cindy langsung
inisiatif, kepalanya mendekati penis gw, terasa kemudian bibirnya di kepala
penis gw, dan mulai masuk hingga setengah. Perlahan tapi pasti Cindy mulai
mengulum penis gw. Semakin cepat Cindy mengulum penis gw, nafasnyapun terdengar
semakin memburu.
Cindy melepaskan kulumannya, ia segera beranjak
berdiri dan memposisikan diri, tangannya memegang penis gw, mengarahkan
vaginanya untuk dimasuki penis gw. Setengah duduk membelakangi gw ia
menggesekan penis gw sebenta ke vaginanya, dan perlahan penis gw masuk kedalam
vaginanya. Terasa basah, hangat dan amat sempit. Dan blesss…seluruh penis gw
masuk ke liang vagina Cindy. Tangan cindy bertopang di paha gw, dan badannya
mulai naik turun perlahan. Kedua tangan gw meremas dada Cindy yang bergoyang
bebas. Sesekali gw mainkan putingnya.
Goyangan Cindy semakin cepat, begitu pula gw
meremas dada cindy semakin kencang. Nafas Cindy yang sangat memburu berganti
menjadi lenguhan. Mppff, aahhhh….. 5 menit berlalu dan lenguhan Cindy menjadi
semakin kencang… “aahhh mau keluaaar” beberapa detik kemudian kurasakan penis
gw dibanjiri cairan hangat, meleleh keluar hingga membasahi paha gw.
Tempo permainan Cindy semakin lambat, agak lemas
sepertinya, namun lenguhannya masih cukup kencang. Ngeri juga kalo ampe
kedengeran Sam. Gw sedikit menarik badan gw ke tengah kasur kemudian melempar
tubuh gw ke kasur. Cindy membalikan tubuhnya, kami berganti menjadi WOT. Cindy
nampak bersemangat kembali, ia bergoyang maju mundur, atas bawah dengan tempo
yang lumayan cepat. tangan gw kembali meremas kedua dada Cindy. Ia mulai
kembali melenguh, gw pun mulai meracau. Segera kutarik kepalanya, dan melumat
bibirnya. Ia membalas dengan liar.
Tubuh kami bergoyang cukup cepat, dan gw ga
melepaskan ciuman kami. Gw takut juga kalo dia melenguh terlalu keras. 4menit
berlalu, cindy menggigit bibir bawah gw, tubuhnya meregang. Dan kembali
kurasakan ogasme kedua Cindy. Cairan hangat itu kembali menyembur kearah penis
gw. Kali ini lebiih banyak dari yang sebelumnya. Cindy berhenti bergoyang “aku
capek…kamu kenapa belom keluar juga sih?” dan gw hanya tersenyum sambil mulai
bergoyang. Cindy mulai terangsang kembali hingga ia mulai melenguh. “jangan
kelamaan, ntar Sam keburu keluar” daaan kata2 Cindy seketika membuyarkan
kenikmatan gw.
Gw menggulingkan tubuh Cindy hingga penis gw keluar
dari vaginanya. Gw memberi instruksi agar ia mengambil posisi menungging di
bibir ranjang. Gw berdiri di belakangnya, pas posisinya. Segera gw arahkan
penis gw masuk ke vaginanya. Kini kami dalam posisi doggie style. Kupegang erat
pinggulnya dan perlahan memompanya. Perlahan dan semakin cepat. Cindy mulai
kembali melenguh. Gw tau gw gapunya banyak waktu, kedua tangan gw kemudian
memegang dan meremas perlahan dada Cindy yang bergantung bebas, dan gw percepat
pola permainan gw. Tangan Cindy seketika mengambil bantal yang tergeletak di
dekatnya dan menutupi wajahnya. Gw pompa semakin cepat.
Suara erangan Cindy cukup kencang namun diredamkan
oleh bantal. Sedangkan gw berusaha menahan lenguhan sebisanya sambil terus
memompa cepat vaginanya. Vagina yang sudah sangat basah itu mengeluarkan bunyi
yg cukup kencang ketika penis gw memompanya.
“shhh aahhh mau keluar neng…” cindy melepaskan
bantal dari wajahnya dan menjawab “
mff aaaaaah aku juga…di dalem ajaaa”
Kembali terasa cairan hangat membanjiri vagina, dan
nyaris bersamaan gw mencapai orgasme, croot croot croot croot…6 tembakan
bersarang langsung ke dalam liang vagina Cindy. Gw masih tetap memompa dengan
tempo yang semakin lambat. Semenit kemudian barulah gw cabut penis gw yang
mulai menyusut dari vagina cindy. Dan gw lihat cairan putih sperma gw bercampur
cairan vagina cindy meleleh keluar dari vaginanya.
Cindy tergolek lemas sesaat, dan berusaha bangkit.
Gw masih berdiri di tepi ranjang, mencoba mengatur nafas. Cindy duduk bersila
di hadapan gw. Vaginanya masih terus mengeluarkan cairan kental kami. Ia
menjilati penis gw dan mengulumnya sebentar, mencoba membersihkan gw rasa.
“u’re the greatest” puji Cindy… “kamu juga”
Gw kembali memakai celana gw, sementara cindy
membersihkan vaginanya. “mending kamu buruan deh sebelum Sam selesai mandi” dan
gw menjawab dengan memegang lembut dagunya dan kembali menciumnya. “okeh, thx
bgt…” gw beranjak keluar dari kamar tersebut. gw tau tugas gw sangat
terbengkalai dan gw akan ngelembur ampe magrib, tapi gapapalah untuk sebuah
kesenangan yang sangat langka ini.
Very good idea you've shared here, from here I can be a very valuable
ReplyDeletenew experience. all things that are here will I make the source of
reference, thank you friends...
obat vimax canada
obat hammer thor's
obat pembesar klg
obat pembesar penis
vimax canada
pembesar penis
obat pembesar
agen vimax
apotik vimax
obat penis bikin besar
pembesar klg
distributor vimax
Cara mempembesar dan perpanjang alat vital pria
Menerima panggilan massage pasutri bandung raya...hub wa 085291514648
ReplyDeleteMenerima panggilan massage pasutri bandung raya...hub wa 085291514648
ReplyDeleteAdi jogja
ReplyDeleteBuat pasutri yg pengen 3some
Ganteng,clean,ramah,no rokok/drug saling klik baru lanjut
PIN 540A1763
Jogja